GELORA.CO - Raja narkoba terkenal, Joaquin "El Chapo" Guzman, mengirimkan pesan SOS kepada Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, karena diduga mendapat siksaan psikologis di penjara Amerika Serikat, Selasa (17/1). Pesan itu ia sampaikan melalui keluarga dan pengacaranya di AS.
"Selama enam tahun di AS, dia belum melihat matahari," ucap kuasa hukum El Chapo, Jose Refugio Rodriguez, dikutip dari AFP, Rabu (18/1).
Rodriguez mengungkapkan, El Chapo hanya bisa keluar dari sel tiga kali dalam sepekan ke tempat kecil yang tidak terpapar sinar matahari. Hal ini, tekan Rodriguez, bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik raja narkoba dari Meksiko itu.
Selain itu, El Chapo juga mendapatkan jatah kunjungan dan panggilan telepon yang lebih sedikit dari narapidana lainnya.
"Dia menderita siksaan psikologis," tegas Rodriguez.
Selain meminta bantuan karena "siksaan psikologis", El Chapo juga berharap Lopez Obrador bisa menangani dugaan pelanggaran prosedur selama ekstradisinya ke AS pada 2017 silam.
Joaquin Guzman yang mendapatkan julukan El Chapo (yang berarti "pendek" dalam Bahasa Meksiko) itu mendekam di penjara berkeamanan super-maksimum di Negara Bagian Colorado. Pendiri salah satu kartel narkoba terkuat di Meksiko, Sinaloa, ini mendapat hukuman seumur hidup sejak 2019 lalu karena tertangkap memperdagangkan ratusan ton narkoba selama 25 tahun ke AS.
El Chapo sebelumnya sempat tertangkap dalam sebuah misi kompleks yang dipimpin Marinir Meksiko. Namun ia dua kali melarikan diri, termasuk dengan melewati sistem terowongan rumit yang mengarah ke kamar mandi penjara di Meksiko pada 2015.
Enam bulan setelahnya, ia kembali ditangkap. El Chapo lalu menghadapi berbagai dakwaan, termasuk perdagangan narkoba, pencucian uang, dan pelanggaran terkait senjata.
Meski El Chapo tertangkap, namun Sinaloa tetap menjadi salah satu kelompok perdagangan narkoba terkuat di dunia. Salah satu putra El Chapo, Ovidio Guzman, saat ini mengambil alih kepemimpinan Sinaloa.
Kementerian Keuangan AS menamai Ovidio sebagai "Letnan Kunci" ayahnya dan Kartel Sinaloa pada 2012. Sebagai tokoh kunci, dia mengawasi hampir belasan laboratorium metamfetamin di Sinaloa.
Pria yang dijuluki "El Raton" atau 'Si Tikus' ini lalu ditangkap pasukan keamanan dalam operasi yang menewaskan 29 orang dan memicu gelombang kekerasan di Kota Culiacan pada 4 Januari. Kendati demikian, banyak ahli berpendapat bahwa "El Chapo" pun bukan satu-satunya kepala Kartel Sinaloa.
Ada berbagai pemimpin kartel lainnya dengan pasukan penjaga bersenjata, serta pemasok dan klien mereka sendiri.
"Kebanyakan orang percaya El Chapo adalah satu-satunya yang menjalankan pertunjukan," terang seorang jurnalis yang telah meliput pengedar narkoba di Culiacan selama 15 tahun, Miguel Angel Vega, dikutip dari Los Angeles Times.
"Tetapi kota ini penuh dengan raja obat bius. Kami memiliki 20 El Chapo di sini," tambahnya.
Sumber: kumparan